19 Juni 2009

Pisau Haifu, Revolusi Dunia Medis dari Chongqing, Tiongkok (2)


Jawapos, Jumat 19 Juni 2009

Kali Pertama, Bisa Ngobrol Sambil Terapi Tumor

Lewat riset yang sudah berlangsung 17 tahun, Chongqing Haifu Technology tidak hanya menemukan "Pisau Haifu". Masih ada dua lagi temuannya yang juga memesona dunia kedokteran. Siapa orang-orang di balik sukses itu?

ROHMAN BUDIJANTO, Chongqing

----

TEMBOK tinggi ruang lobi markas Haifu Chongqing bergambar awal kehidupan, yakni sperma dan telur. Gambar superbesar itu memenuhi tembok samping. Sebuah bulatan telur dengan garis tengah kira-kira satu meter "dikejar" oleh ratusan sperma yang ukurannya sebesar ikan lele dumbo. Gambar biru tua dengan latar biru muda itu diberi aksen kabur, seperti pembesaran foto medis.

"Tubuh kita sudah diprogram sejak awal," kata Xiang Peng, asisten presiden dan manajer internasional Hifu, di markas Hifu, Qingsong Road 1, Chongqing, Tiongkok, Jumat (12/6). Sesuai dengan program itu, setiap organ sudah punya fungsi dan tidak boleh dikurangi. Karena itulah, prinsip tindakan medis penyembuhan yang dikembangkan di Haifu adalah jangan sampai mengorbankan organ yang sehat karena menyalahi kodrat.

Haifu sudah membuktikan prinsip itu dengan metode ultrasound atau "adisuara". Pencapaian pengembangan medis yang dilakukan Haifu itu kian menarik perhatian. Siapa yang tidak tergoda oleh metode penghilangan kanker tanpa pembedahan dan sakit serta bisa sembuh "seketika" sesudah prosedur ditempuh?

Para tamu yang penasaran terus berdatangan ke markas Haifu. Para pemandu di Haifu menerima para tamu ini dengan menjelaskan spesifikasi detail, layaknya penjelasan kepada calon pembeli mobil. Pemerintah Tiongkok sangat bangga, wartawan dari Indonesia yang diundang untuk melihat perkembangan negeri "naga ekonomi" itu pun dimampirkan ke Haifu.

Yang diterangkan kepada para tamu adalah urutan cara kerja Haifu System atau "Pisau Haifu". Mereka juga disuguhi demo secara kasat mata bagaimana pemanasan terfokus dilakukan oleh ultrasound. Juga diputarkan video fragmen berita yang mengapresiasi temuan dan inovasi lembaga berkaryawan 200 orang itu. Berita dari televisi Inggris, BBC, dan Sky News itu melaporkan keberhasilan Pisau Haifu saat diluncurkan di Churchill Hospital, Oxford, Inggris, pada 2005.

Video lain menunjukkan bahwa menjalani terapi itu bisa lebih rileks. Seorang wanita tengkurap yang tumornya sedang "dibunuh" oleh "Pisau Haifu" diwawancarai wartawan. Momen itu diakui sebagai kasus pertama orang sedang menjalani terapi tumor bisa diwawancarai wartawan. Sesudah terapi, setelah bed rest cuma dua jam, perempuan melambai di lift yang akan menutup, pulang.

Pengakuan dari Inggris itu mengangkat reputasi "Pisau Haifu". Constantin Coussios, pakar dari Universitas Oxford, di BBC pada 19 November 2007, menyebut teknologi itu "sekop energi". Haifu atau HIFU (High Intensify Focused Ultrasound) System bisa menyerok kanker sesuai dengan yang kita inginkan.

Prinsipnya, gelombang yang memancar dan mengenai suatu benda akan melambat. Kemudian, energi itu akan memanas. Persis seperti microwave yang memanaskan makanan atau sinar matahari yang memanaskan permukaan bumi. Bedanya, kali ini yang dicecar dengan energi ultrasound dalam HIFU System adalah kanker atau tumor. Itu dilakukan secara non-invasive alias tak perlu membuka kulit atau daging.

Haifu tak hanya mengembangkan "Pisau Haifu". "Pisau Haifu" digunakan untuk prosedur penanganan tumor atau kanker di torso atau badan manusia. Ciptaan lain yang lebih terspesialisasi adalah Seapopinna. Alat persis mesin ATM ini disebut sebagai terapi ultrasound pertama untuk alergi rinitis. Fungsinya bisa menerapi penyakit kelainan pada hidung yang berciri bersin-bersin dan mbeler setelah pernapasan terpapar alergen atau pemicu alergi.

Teknik terapinya adalah memasukkan batang sebesar isi bolpoin ke rongga hidung. Uniknya, fokus pemancar ultrasound itu tidak di ujung batang, tetapi di samping. Dengan begitu, pencarian sumber gangguan lebih fleksibel. Batang untuk menembak benjolan pengganggu di rongga hidung itu dihubungkan dengan pembangkit ultrasound di bagian bawah "mesin ATM" dan dipantau lewat "layar ATM". Prosedur ringan semacam ini hanya perlu waktu singkat.

Kreasi lain adalah Seapostar. Alat ini digunakan untuk menerapi penyakit ginekologis. Seperti diketahui, jenis kanker yang umum menyerang organ reproduksi adalah kanker serviks, ovarium, uterus, vagina, vulva, dan tuba falopii. Bentuk alat ini juga mirip ATM. Bedanya, alat pemfokus ultrasound-nya lebih besar, sebesar jempol tangan. Fokus ultrasound-nya berada di ujung batang itu.

Xian Peng menyebut Seapopinna dan Seapostar berharga hanya sepersepuluh "Pisau Haifu" atau Model JC. Sasaran terapi untuk dua alat itu memang masyarakat yang lebih luas. Sebab, alergi rinitis dan gangguan ginekologis adalah problem sangat banyak orang. "Terapi dengan alat ini bisa lebih cepat dan bisa dipakai banyak orang," klaim sosok yang berpenampilan rapi tersebut.

Tapi, tidak ada kreasi manusia yang tidak luput dari kritik. Kritik yang dilancarkan kepada "Pisau Haifu" adalah prosedur tersebut juga dilakukan "dalam gelap", yakni hasilnya baru diketahui setelah terapi berakhir. Tidak seperti pembedahan yang bisa dilihat langsung dan dikontrol dengan kasat mata. Ini memang konsekuensi dari prinsip non-invasive tadi.

Yang juga terus dipercanggih adalah bagaimana menangani kanker atau tumor yang sudah menyebar (metastasis). Jadi, perlu metode "merebus" titik-titik itu dengan lebih akurat dan tak meleset ke bagian organ yang sehat. Seperti halnya pembedahan, "Pisau Haifu" makin efektif bila kankernya masih sangat kecil dan lokasinya terkumpul di suatu tempat. Namun, Peng Xiang menyebut, kini "Pisau Haifu" sudah mampu menangani kanker metastasis.

Teknologi Haifu itu terus dikembangkan dan kini sudah mendapatkan paten internasional. Pengembangannya melampaui banyak kerumitan. Sangat banyak percobaan dilakukan. Penyetelan panas ultrasound pernah meleset dan membakar jaringan sehat. "Misalnya, kulit terbakar," kata Peng Xiang. Namun, kini teknologi "Pisau Haifu" sudah jauh lebih maju. Karena itu, Haifu bisa menjamin keamanan penggunaannya.

Teknologi tersebut mula-mula dikembangkan pada 17 tahun lalu, dipimpin oleh dr Wang Zhibiao, wakil direktur Institut Rekayasa Ultrasonik Medis Tiongkok. Menurut situs resmi Haifu, lembaga itu bagian dari Fakultas Kedokteran Universitas Chongqing. Reputasi Profesor Wang sangat moncer, termasuk di Eropa. Karena keahliannya, dia pernah menjadi juri European Inventor of the Year 2007.

Dokter berusia 50-an tahun itu kini menjabat general manager Haifu. Dia terus memimpin riset pengembangan, aplikasi klinis, dan memasarkan buah teknologinya. Klinik yang dikembangkan Haifu sendiri sudah menangani lebih dari seribu kasus tumor menengah dan terminal. Termasuk tumor atau kanker liver, payudara, tulang, dan kanker/tumor dalam jaringan lunak.

Pengembangan ultrasound yang dilakukan dr Wang Zhibiao itu klop karena bekerja sama dengan dr Wu Feng. Profesor ini adalah direktur Pusat Terapi Tumor yang juga berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Chongqing. Dialah yang turut menemukan alat Haifu bersama dr Wang.

Direktur klinik Chongqing Haifu Technology itulah yang turut membuktikan suksesnya penanganan kanker liver dan payudara dengan prosedur Haifu secara komplet. Tokoh lain yang tidak kalah besar peranannya adalah Profesor Feng Ruo. Keahlian pakar dari Fakultas Kedokteran Universitas Chongqing ini juga mengenai bidang ultrasound.

Terobosan teknologi dari Chongqing (baca: congcing) itu seiring dengan kemajuan provinsi dengan penduduk 32 juta tersebut. Bila peta Tiongkok mirip ayam jago, Congqing terletak di bagian pangkal pahanya. Chongqing Municipality sendiri tercatat punya seratus ribu gedung yang bangunannya melebihi 10 lantai. Jalan tol, jembatan, terowongan, jalan layang terus dibangun di wilayahnya yang berbukit-bukit. Teknologi canggih juga "hidup" di wilayah yang amat sibuk itu. (habis)

Tidak ada komentar: