06 Januari 2009

Mengatasi dan Mencegah Atherosklerosis (Penyempitan pembuluh darah)


Mengatasi dan Mencegah Atherosklerosis (Penyempitan pembuluh darah)

Oleh: Prof. Hembing Wijayakusuma

Jika dipakai setiap hari dalam waktu lama, fungsi benda akan menjadi aus dan strukturnya juga mulai berubah. Begitu pula dengan tubuh manusia. Seiring dengan bertambahnya usia, organ tubuh mulai menampakkan perubahan, misalnya kulit yang semula halus dan lembut semakin lama mulai mengeriput, ginjal yang berfungsi optimal, mulai terjadi penurunan fungsi. Pembuluh darah pun juga dapat berubah, dari yang semula berstruktur lembut dan kenyal menjadi kaku dan tebal akibat penimbunan zat lemak, dari makanan berlemak dan berkolesterol yang kita konsumsi setiap hari.

Pembuluh darah merupakan tempat mengalirnya darah yang mengangkut
sari-sari makanan (protein, lemak, glukosa, dan lain-lain) ke seluruh
jaringan tubuh. Setiap hari proses tersebut selalu berjalan, sehingga
terjadi penimbunan zat lemak dalam pembuluh darah yang semakin lama
semakin menebal sehingga terjadi pengerasan dan pengapuran pada dinding pembuluh darah dan pembuluh darah pun menyempit. Kondisi ini seperti pipa yang mengalirkan air. Dalam air juga terdapat bahan-bahan yang akan mengendap di permukaan dalam pipa. Pipa akan berkerak oleh endapan yang terdapat dalam air, sehingga lubang pipa menyempit. Hal ini tentunya akan mengurangi volume debit air, bahkan dapat membuat aliran air tersendat.

Pembuluh darah yang mengalami penyempitan akibat penimbunan zat lemak
disebut dengan atherosklerosis. Penyempitan pembuluh darah dapat
menyebabkan aliran darah terhambat yang berefek pada terganggunya
metabolisme dalam tubuh serta dapat menimbulkan kerusakan pada beberapa organ vital. Jika yang terserang pembuluh darah otak, orang tersebut dapat menjadi pelupa dan pada kondisi kritis dapat menyebabkan stroke.

Jika endapan lemak terjadi pada pembuluh darah pada jantung, jantung
masih dapat memberi imbangan dengan memompa darah lebih keras melawan
hambatan endapan lemak pada permukaan dalam pembuluh darah. Jika endapan terlalu tebal dapat mengganggu aliran darah ke organ-organ vital dalam tubuh. Hal ini menyebabkan organ-organ tersebut mengalami kekurangan nutrisi dan oksigen yang seharusnya diperoleh melalui aliran darah yang mengangkut nutrisi dan oksigen ke seluruh jaringan tubuh.

Dalam keadaan kritis, pembuluh darah dapat tersumbat sama sekali yang
menyebabkan serangan jantung, stroke, myocardial infarction, tekanan
darah tinggi (hipertensi) dan komplikasi serius lainnya. Kondisi ini
sangat membahayakan, oleh karena itu sebaiknya kita perlu mencegah
terjadinya atherosklerosis.

Banyak faktor yang menyebabkan atherosklerosis, antara lain:

* Konsumsi makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi, juga makanan
yang mengandung lemak jenuh. Misalnya: jeroan, daging sapi, dan lain-lain.

* Terlalu banyak makan dan melebihi jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh.
Kelebihan kalori ini akan disimpan dalam bentuk lemak yang ditimbun dibawah
kulit dan juga menimbulkan endapan zat lemak yang akan melekat dalam pembuluh
darah.

* Kurang olahraga
Saat tubuh kita bergerak dan berolahraga, kalori dalam tubuh akan dibakar,
sehingga kalori tidak akan tertimbun dalam tubuh. Jarang melakukan olahraga
menyebabkan kelebihan kalori akan disimpan dalam bentuk lemak dan secara terus-
menerus menyebabkan timbunan lemak.

* Merokok dan minum minuman keras
Merokok dapat membuat darah lebih mudah menggumpal dan membuat pembuluh-
pembuluh darah lebih mudah menciut. Kondisi ini dapat memicu timbulnya
atherosklerosis. Alkohol juga dapat mengentalkan darah yang juga dapat memicu
atherosklerosis.

Berikut ini beberapa langkah untuk mencegah terjadinya atherosklerosis, yaitu:

1. Mengkonsumsi makanan dengan proporsi dan gizi berimbang.

2. Menghindari makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi, juga menghindari
makanan yang mengandung lemak jenuh.

3. Banyak mengkonsumsi makanan berserat seperti sayur-sayuran dan
buah-buahan. Makanan berserat juga dapat membantu menurunkan kolesterol darah.

4. Berolahraga secara teratur. Selain membuat tubuh menjadi lebih bugar dan kuat,
olahraga dapat membakar kalori dan lemak, sehingga kandungan kalori dan lemak
tidak akan tertimbun dalam tubuh.

5. Diet berkadar lemak rendah. Dari hasil penelitian, diet berkadar lemak rendah
dapat menurunkan konsentrasi kolesterol dan trigliserida. Oleh karena itu,
makanan berkadar lemak rendah baik untuk dikonsumsi seperti susu non-fat, minyak
goreng low-fat, dan lain-lain.

6. Menghindari merokok dan minuman keras.

Untuk mengatasi atherosklerosis dapat digunakan tanaman obat yang mempunyai efek dapat melebarkan pembuluh darah (vasodilatasi). Berikut ini beberapa formula ramuan tanaman obat yang dapat digunakan:

Resep 1.
30 gram daun dewa + 3 kuntum bunga mawar + 1 kuntum bunga soka yang besar, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.

Resep 2.
2-3 buah mengkudu matang + 15 lembar daun salam + 30 gram temu lawak + 30 gram temu hitam, dicuci dan dipotong-potong, lalu direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.

Resep 3.
15 gram jamur putih kering + 10 gram jamur kuping hitam kering, keduanya direndam dahulu hingga lembut, direbus atau dibuat sop, lalu airnya diminum dan jamurnya dimakan. Lakukan secara teratur.

Catatan :untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci enamel, dan panci kaca. Tetap konsultasi ke dokter.

Sumber: CBN



Selengkapnya...