28 Februari 2009

Hari Valentina?

Sumber: Milis cetivasi oleh jasmine, 31 Januari 2009

Tanggal 14 Februari adalah hari yang dinanti-nantikan oleh para kawula muda di seluruh dunia. Pada hari itu, para remaja biasanya merayakan Hari Valentine, suatu hari di mana digunakan sebagai momen penting untuk menumpahkah kasih sayangnya kepada orang yang dicintai. Ada bunga, kado, sampai pesta mewarnai perayaan hari itu. Tidak heran bila Hari Valentine ditunggu-tunggu orang, khususnya kaum muda, sepanjang tahun.

Perayaan Hari Valentine juga identik dengan kartu, gambar hati, warna merah muda dan Cupid (malaikat kecil bersayap yang selalu membawa panah asmaranya ke mana-mana). Dia sering dipakai untuk lambang cinta di hari kasih sayang. Hal itu karena menurut mitologi Romawi, Cupid adalah anak laki-laki Dewa Venus, dewa cinta dan kecantikan. Mungkin kita banyak yang tidak mengetahui asal-usul dan latar belakang perayaan Hari Valentine. Kapan sebenarnya perayaan ini dimulai? Asal-usulnya? Apa sesungguhnya yang dikabarkan Valentine buat kita? Kalaupun kita terlibat dalam perayaan setidaknya kita bukan hanya sebagai penggembira yang tidak memahami makna Valentine.

Selama ini, orang mengenal Valentine sebagai suatu budaya yang lahir dari Roma dan secara perlahan-lahan menjadi budaya milik dunia, tak terkecuali Indonesia. Awalnya pada 15 Februari sekitar abad ke-4 SM diadakan festival bangsa Roma yang disebut Lupercalis untuk memuja Dewa Lupercus, dewa pelindung tanaman obat dan hasil bumi. Pada malam sebelum festival, para pemuda Roma akan mencari pasangan mereka selama festival hingga pesta Lupercalia berikutnya. Mereka saling bertukar hadiah. Para wanita akan menerima sarung tangan harum atau perhiasan mahal. Tidak jarang mereka berhubungan asmara hingga satu tahun, jatuh cinta dan akhirnya menikah. Setelah berlangsung selama 800 tahun, gereja di Roma menentang perayaan tersebut, dan belakangan uskup dari Interamna yang bernama Valentine memulai kembali kebiasaan tersebut dengan cara yang berbeda.

Setelah Roma dikristenkan, para rohaniwan menggeser sehari ke belakang, dari yang sebelumnya 15 Februari menjadi 14 Februari sebagai hari kasih sayang, Hari Valentine. Hal ini dimaksudkan sebagai tanda untuk memperingati dua orang martir. Nama Valentino yang pertama dihukum mati oleh Kaisar Claudius II pada 14 Februari 270 M. Sang Kaisar menganggap bahwa bala tentaranya akan makin besar dan kuat jika mereka tidak menikah, sehingga melarang pria untuk menikah dan tinggal bersama keluarga. Seluruh pertunangan dan perkawinan di seluruh Romawi dibatalkan demi memperkuat militernya.

Saat itu, Uskup Valentine (seorang pastor) bersama dengan Uskup Marius dan para martir Kristiani lainnya menikahkan pasangan Romawi secara sembunyi-sembunyi. Ketika ketahuan, Uskup Valentine ditangkap dan dipenjarakan (lihat boks). Akhirnya ia dihukum, dipukuli dengan tongkat, dilempari batu, dan dipenggal kepalanya hingga tewas.

Hukuman ini terjadi pada 14 Februari 270 M ketika orang-orang Romawi mempersiapkan festival Lupercalia, yang jatuh pada 15 Februari. Untuk mengenang jasa dan pengorbanan Uskup Valentine serta menghormati tradisi rakyat, maka para pastor Romawi menentukan tanggal 14 Februari sebagai Hari Valentine. Sedangkan Valentino yang kedua adalah seorang bishop dari Interamna (Terni modern). Dua martir ini lalu diberi gelar santo karena pengorbanannya --santo pelindung bagi pasangan yang sedang jatuh cinta. Hingga pada 469 M, Paus Gelasius mengumumkan setiap tahun pada 14 Februari sebagai Hari Valentine.

Kisah Asmara Valentine
Pada bulan musim semi, burung-burung mulai mencari pasangan dan Dewa Cupido, dewa berbentuk anak kecil bersayap, mulai mengarahkan anak panahnya pada hati muda-mudi.

Sebelum Valentine ditangkap, ia suka memberikan bunga di tamannya pada anak-anak. Saat ia berada di dalam penjara, berbondong-bondong anak-anak mengunjunginya, melempar sejumlah besar bunga segar ke ruang tahanannya. Selama dalam kurungan itu pula, ia berhasil menyembuhkan mata seorang gadis buta, anak penjaga menara, berkat imannya yang teguh dan kasihnya yang besar. Valentine jatuh cinta lalu secara kontinyu menulis surat cinta pada sang gadis. Sebelum ia menghadapi saat terakhirnya, sepucuk surat terakhir yang ditandatanganinya, ia tuliskan sebuah kalimat "From Your Valentine" kepada gadis itu. Sebuah ekspresi kasih sayang yang hingga sekarang digunakan banyak orang. Setelah Valentine meninggal, di atas makamnya, tumbuh sebatang pohon ginko warna pink yang berdaun lebat, melambangkan cinta yang abadi.

Kalimat inilah yang menjadi ungkapan yang sering dipakai untuk mengungkapkan kasih sayang atau cinta pada seseorang di Hari Valentine. Kebiasaan mengirimkan kartu Valentine sekarang ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Uskup Valentine atau pesta Lupercalia. Konon kartu Valentine ini adalah kartu yang pertama keluar untuk jenis kartu ucapan. Pada saat itu orang belum mengenal jenis kartu ucapan yang lainnya. Saat pesta Lupercalia mulai ditinggalkan, para pemuda Romawi tetap menggunakan kebiasaan ini untuk mengajak kencan gadis idamannya dengan memberikan kartu tulisan tangan di tanggal 14 Februari. Tapi kartu Valentine yang sebenarnya pertama kali dikirim oleh Charles, seorang bangsawan dari Orleans, di tahun 1415 untuk istri tercintanya. Saat itu Charles sedang dipenjara di Tower of London yang sekarang sudah menjadi museum. Dari sanalah kemudian kebiasaan mengirim kartu itu terus berkembang sampai sekarang.

Kisah Valentine merupakan tragedi yang berhubungan antara hidup dan mati. Kisah kasih sejati yang bisa terekspresi oleh siapa pun. Setragis kisah Valentine, kisah tentang sebuah tindakan yang menggemparkan seluruh penjuru yang dilakukan oleh Zhen Xueli, seorang istri terpidana mati. Setelah divonis mati karena kesilapan membunuh orang, ia memohon pengadilan sipil tingkat dua setempat untuk memiliki anak dari sang suami dengan cara inseminasi buatan sebagai sebuah bukti cintanya, dan sekaligus agar dapat menghibur kepedihan sang mertua. Namun, harapannya akhirnya putus di tengah jalan. Tepat pada 18 Januari, untuk selama-lamanya Zheng Xueli kehilangan orang yang dicintainya. Orang yang dicintainya itu telah melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan, dan untuk selama-lamanya dengan terpaksa meninggalkan kekasih dan keluarganya.

Mungkin ketika para pasangan sekarang sibuk membeli bunga dan cokelat, tanpa mengetahui makna Hari Valentine dan nilai nilai di balik sejarah Valentine. Tidak mengherankan, apabila di zaman yang dimabukkan oleh dekadensi moral yang mengkhawatirkan, sejarah telah dilupakan hingga pelita hancur seiring dengan renungan dan perasaan di dalam sanubarinya. Valentine membuat Hari Valentine, memberi tahu pada kita, bahwa cinta adalah suatu perasaan yang murni dan berharga. Sebuah hari besar dan makna cinta yang dikandungnya didapat dari seseorang yang mengorbankan jiwanya untuk kita.

Di zaman sekarang ketika Hari Valentine telah sepenuhnya menjadi perdagangan, hingga sejumlah besar orang Amerika tidak mengetahui di balik kepedihan Hari Valentine. Jadilah 'From Your Valentine' bisa sesukanya diucapkan, dan telah dianggap sebagai suatu mode. Seperti halnya di China sekarang, ada sejumlah besar orang, bagaimana secara kreatif memanfaatkan Hari Valentine, bermain dengan apa yang disebut permainan percintaan, memainkan acara sebagai orang ketiga dengan riang gembira, Hari Valentine berubah menjadi hari besar kekasih diluar istri. Ada berita mengatakan, bahwa sekitar 30% orang yang berkunjung ke Hongkong, pada saat Hari Valentine merasa menyesal karena tidak dapat mendampingi beberapa kekasih secara bersamaan. Di RRC, mungkin juga mempunyai jumlah yang sama atau mungkin lebih banyak lagi orang merasakan kerisauan yang sama, tanpa mengetahui bagaimana perasaan Valentine di atas sana jika mengetahuinya.

Tanpa mempermasalahkan asal-usul Hari Valentine, terkandung makna yang diakui banyak orang, baik yang merayakan atau tidak, bahwa cinta dan kasih sayang patut kita pupuk sepanjang masa. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong kehidupan lebih bergairah dan harmonis. Ada yang sedang romantis mempersembahkan bunga, ada yang saling mempercayakan seumur hidupnya, ada yang berjanji dengan setulusnya, dan ada juga yang diam-diam sendirian meneteskan air mata. Ada yang berkorban demi cinta sejati, ada juga yang mempermainkan cinta. Sementara ginko pink di atas makam Valentine mekar sendiri, demi perasaan cinta yang sejati dan murni manusia sebagai dasar persembahan cinta.
Selengkapnya...

Menjadi Seperti Apa Yang Anda Inginkan

Sumber: Milis cetivasi oleh Michael Antony Ugiono di posting Juan,
24 Desember 2008

Di sebuah tempat terpencil di Tenessee, USA, seorang bayi perempuan lahir di tengah keluarga yang sangat miskin. Anak itu adalah anak ke 20 dari 22 bersaudara, lahir premature dan lemah. Kelangsungan hidupnya diragukan semua orang. Ketika berumur empat tahun dia menderita Pneumonia parah dan demam scarlet – sebuah kombinasi penyakit yang mematikan yang membuat kaki kirinya lumpuh dan tidak bisa digunakan. Dia harus menggunakan penyangga kaki dari besi untuk membantunya berjalan.

Namun anak ini sangat beruntung karena memiliki seorang ibu yang selalu memberikan dorongan dan semangat padanya.

Ibunya yang luar biasa selalu mengatakan pada anaknya yang ternyata sangat pandai tersebut bahwa walaupun kakinya harus menggunakan penyangga, dia dapat melakukan apapun yang dia inginkan dalam hidupnya.

Ibunya mengatakan bahwa untuk itu yang harus dimilikinya adalah keyakinan, kegigihan, keberanian dan semangat yang selalu menggelora.

Lalu pada usia Sembilan tahun, gadis kecil tersebut memutuskan untuk melepaskan penyangga kakinya dan mulai melangkahkan kakinya yang kata dokter tidak akan bisa normal kembali. Dalam empat tahun dia mulai dapat berjalan secara normal, ini sebuah keajaiban bagi dunia medis.

Dikemudian hari, gadis itu memiliki sebuah impian untuk menjadi pelari wanita terhebat di dunia. Pertanyaannya, mungkinkah dengan kaki yang tidak sempurna seperti itu?

Di usia yang ke tiga belas tahun, dia mulai mengikuti lomba lari. Dia menjadi yang terakhir mencapai finish. Dia selalu mengikuti setiap perlombaan lari di SMA dan dalam setiap perlombaan dia selalu menjadi yang terakhir mencapai finish. Semua orang memintanya untuk menyerah saja! Sampai suatu hari, dia tidak menjadi yang paling akhir mencapai finish dan akhirnya tibalah hari dimana dia memenangkan lomba lari. Sejak sat itu Wilma Rudolph selalu memenangkan perlombaan lari yang dia ikuti.

Wilma melanjutkan sekolahnya di Tenessee State University di mana dia bertemu dengan seorang pelatih bernama Ed Temple. Ed Temple melihat semangat yang menggelora pada diri Wilma dan dia juga melihat sebuah bakat natural dalam diri Wilma. Dia melatih Wilma sampai Wilma terpilih untuk masuk dalam Tim Olimpiade Amerika.

Dalam sebuah perlombaan lari Wilma harus bertanding melawan Jutta Heine, sorang pelari asal Jerman yang merupakan pelari terhebat saat itu. Tak seorang pun bisa mengalahkan Jutta, namun dalam nomor lari gawang 100 meter, Wilma Rudolph memenangkan pertandingan. Dia mengalahkan Jutta lagi pada nomor lari 200 meter. Sekarang Wilma memenangkan 2 medali emas.

Akhirnya di nomor lari 400 meter estafet, Wilma bertemu Jutta lagi. Dua pelari pertama dalam team Wilma melakukan estafet tongkat dengan sempurna, namun saat pelari ketiga menyerahkan tongkat pada Wilma, dia menjatuhkannya karena sangat tegang. Wilma melihat Jutta sudah berlari di lintasan mendahuluinya. Dalam situasi seperti itu sangatlah tidak mungkin untuk mengejar dan mendahului pelari sekeleas Jutta. Namun akhirnya Wilma melakukannya, dia kembali mengalahkan Jutta Heine. Wilma Rudolph berhasil memenangkan 3 Medali Emas Olimpiade!

Refleksi
Separah apapun keadaan anda saat ini bukanlah suatu alasan untuk tidak dapat meraih sukses. Selama anda memiliki keyakinan, kegigihan, keberanian dan semangat yang selalu menggelora, harapan untuk meraih sukses itu selalu ada. Anda sendirilah yang menentukan nasib anda dan menjadi seperti apa yang anda inginkan.

Banyak contoh individu – individu sukses yang awalnya mulai berusaha dari keadaan yang kurang beruntung. Thomas Alva Edison yang hanya bersekolah 3 bulan saja bisa memberikan manfaat bagi milyaran umat manusia dengan hasil hasil karyanya bahkan setelah kematiannya pun kita masih menikmati hasil karyanya. Stephen Hawking yang menderita sklerosis lateral amiotrofik atau lebih dikenal dengan penyakit Lou Gehrig dan divonis dokter tak akan bertahan hidup lebih dari 2 tahun saja tidak kehilangan semangat untuk berkarya. Ia berkata,"Mendadak saya menyadari bahwa banyak hal berharga yang bisa saya lakukan seandainya kematian ini bisa ditunda. Seandainya saya harus mati, mungkin masih ada gunanya bagi saya untuk berbuat kebaikan bagi umat manusia". Ia menikah dengan Jane Wilde dan memiliki anak. Selain itu dia juga menjadi Guru Besar di Cambridge University, menjadi anggota sebuah klub ilmuwan bergengsi The Royal Society. Hawking juga menghasilkan karya spektakuler yang berjudul A Brief Story of Time dan teori Big Bang nya menjadi pembicaraan di kalangan ilmuwan.

Semangat hidup dan keinginannya untuk berbuat sesuatu yang berarti bagi umat manusia selagi masih hidup justru membuatnya mampu bertahan hidup. Dia mendapat julukan sebagai "Manusia Jenius" setelah Albert Einstein.

Saudara, mulailah menjadikan hidup anda berarti bagi orang lain. Anda sendiri yang bisa memberikan arti bagi hidup anda dan membuat hidup anda menjadi berarti bagi orang lain. Hal yang paling menyedihkan bagi seorang manusia adalah ketika dirinya tidak dibutuhkan oleh siapa siapa.

Mari kita mulai dari sekarang untuk menjadikan hidup kita berarti bagi orang banyak. Wujudkan keinginan anda dan jadikan hidup anda berarti!

Salam Sukses dan Berkelimpahan Selalu

Michael Antony Ugiono
Selengkapnya...

Bonsai Dan Sequoia

Sumber: Milis cetivasi oleh sasmita, 5 Desember 2008

Orang Jepang memelihara pohon yang lazim disebut Bonsai, pohon ini indah dan dibentuk dengan sempurna walaupun tingginya hanya dalam hitungan sentimeter.

Di California ditemukan pohon raksasa hutan yang bernama Sequoia. Salah satu pohon raksasa ini diberi nama Jenderal Sherman dengan ketinggian mencapai 90 meter seakan menembus langit dan lingkar batang hingga 26 meter. Pohon raksasa ini begitu hebat sehingga jika ditebang akan menghasilkan kayu bangunan yang cukup untuk membuat 35 buah rumah dengan lima kamar.

Pada saat berbentuk biji Bonsai dan Jenderal Sherman berukuran sama kecil, masing2 beratnya kurang dari satu milligram. Setelah keduanya dewasa terjadi perbedaan ukuran yang luar biasa dan kelihatan seperti peristiwa yang sederhana saja, tetapi kisah dibalik perbedaan ukuran itu mengandung pelajaran dalam kehidupan manusia. Ketika pohon Bonsai mulai menyembulkan tunasnya di muka bumi, orang Jepang mencabutnya dari tanah dan mengikat pokok akar dan sebagian cabang akarnya dengan demikian secara sengaja menghambat pertumbuhannya. Hasilnya adalah sebatang pohon mini yang indah tetapi tetaplah mini.

Biji Jenderal Sherman jatuh ke tanah California yang subur dan mendapat gizi dari mineral, air hujan dan sinar matahari, hasilnya adalah sebuah pohon raksasa.

Baik Bonsai maupun Jenderal Sherman tidak punya pilihan dalam menentukan nasibnya. Tidak demikian dengan manusia, anda punya hak untuk menentukan nasib, anda bisa jadi besar atau jadi kecil sebagaimana yang anda kehendaki. Anda bisa jadi Bonsai atau Jenderal Sherman.

Citra diri anda dan cara anda memandang diri sendiri akan menentukan akan menjadi apa anda kelak.

Untuk itu anda punya pilihan.
Selengkapnya...

Orang Bodoh Dan Orang Pintar

Sumber: Milis cetivasi oleh sasmita, 5 Desember 2008

1. Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya di bisnis.
Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang Pintar.
Walhasil Bosnya orang pintar adalah orang bodoh.

2. Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang Pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.

3. Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mendapatkan kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.

4. Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, maka di suruh orang Pintar untuk membuatnya.

5. Orang bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH). oleh Karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk membuat undang- Undangnya orang bodoh.

6. Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan, sementara itu Orang pintar percaya. Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh. Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada diatas.

7. Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu di dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar, walhasil orang orang pintar menjadi staffnya orang bodoh.

8. Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang Pintar yang berkerja. Tapi orang-orang pintar DEMO, Walhasil orang-orang Pintar "meratap-ratap" kepada orang bodoh agar tetap di berikan pekerjaan.

9. Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan Waktu untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh Menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.

10. Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit.

Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.

11. Bill Gates (Microsoft), Dell, Hendri (Ford), Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Sioe Liong (BCA group). Adalah orang-orang Bodoh (tidak pernah dapat S1) yang kaya. Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka. Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.

PERTANYAAN :

1. Jadi mending jadi orang pinter atau orang bodoh?

2. Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh ?

3. Mulia mana antara orang pinter atau orang bodoh?

4. Susah mana antara orang pinter atau orang bodoh?

KESIMPULAN:

1. Jangan lama-lama jadi orang pinter, lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang bodoh.

2. Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.

3. Kata kunci nya adalah "resiko" dan "berusaha", karena orang bodoh perpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil, selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil.

Orang pinter perpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut. Dan mengabdi pada orang bodoh. Selengkapnya...

Sebuah Penantian Yang Panjang

Sumber: Milis cetivasi oleh Joni, 3 Novemver 2008

Di sebuah kota kecil yang tenang dan indah, ada sepasang pria dan wanita yang saling mencintai. Mereka selalu bersama memandang matahari terbit di puncak gunung, bersama di pesisir pantai menghantar matahari senja. Setiap orang yang bertemu dengan mereka tidak bisa tidak akan menghantar pandangan kagum dan doa bahagia.

Mereka saling mengasihi satu sama lain. Namun pada suatu hari, malang sang lelaki mengalami luka berat akibat sebuah kecelakaan. Ia berbaring di atas ranjang pasien beberapa malam tidak sadarkan diri di rumah sakit. Siang hari sang wanita menjaga di depan ranjang dan dengan tiada henti memanggil-manggil kekasih yang tidak sadar sedikitpun. Malamnya ia ke gereja kecil di kota tersebut dan tak lupa berdoa kepada Tuhan agar kekasihnya selamat. Air matanya sendiri hampir kering karena menangis sepanjang hari.

Seminggu telah berlalu, sang lelaki tetap pingsan tertidur seperti dulu, sedangkan si wanita telah berubah menjadi pucat pasi dan lesu tidak terkira, namun ia tetap dengan susah payah bertahan dan akhirnya pada suatu hari Tuhan terharu oleh keadaan wanita yang setia dan teguh itu, lalu IA memutuskan memberikan kepada wanita itu sebuah pengecualian kepada dirinya. Tuhan bertanya kepadanya:"Apakah kamu benar-benar bersedia menggunakan nyawamu sendiri untuk menukarnya?" . Si wanita tanpa ragu sedikitpun menjawab:"Ya" . Tuhan berkata:"Baiklah, Aku bisa segera membuat kekasihmu sembuh kembali, namun kamu harus berjanji menjelma menjadi kupu-kupu selama 3 thn. Pertukaran seperti ini apakah kamu juga bersedia?". Si wanita terharu setelah mendengarnya dan dengan jawaban yang pasti menjawab:"saya bersedia!".

Hari telah terang. Si wanita telah menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Ia mohon diri pada Tuhan lalu segera kembali ke rumah sakit. Hasilnya, lelaki itu benar-benar telah siuman bahkan ia sedang berbicara dengan seorang dokter. Namun sayang, ia tidak dapat mendengarnya sebab ia tak bisa masuk ke ruang itu. Dengan di sekati oleh kaca, ia hanya bisa memandang dari jauh kekasihnya sendiri. Beberapa hari kemudian, sang lelaki telah sembuh. Namun ia sama sekali tidak bahagia. Ia mencari keberadaan sang wanita pada setiap orang yang lewat, namun tidak ada yang tahu sebenarnya sang wanita telah pergi kemana. Sang lelaki sepanjang hari tidak makan dan istirahat terus mencari. Ia begitu rindu kepadanya, begitu inginnya bertemu dengan sang kekasih, namun sang wanita yang telah berubah menjadi kupu-kupu bukankah setiap saat selalu berputar di sampingnya? hanya saja ia tidak bisa berteriak, tidak bisa memeluk. Ia hanya bisa memandangnya secara diam-diam.

Musim panas telah berakhir, angin musim gugur yang sejuk meniup jatuh daun pepohonan. Kupu-kupu mau tidak mau harus meninggalkan tempat tersebut lalu terakhir kali ia terbang dan hinggap di atas bahu sang lelaki. Ia bermaksud menggunakan sayapnya yang kecil halus membelai wajahnya, menggunakan mulutnya yang kecil lembut mencium keningnya. Namun tubuhnya yang kecil dan lemah benar-benar tidak boleh di ketahui olehnya, sebuah gelombang suara tangisan yang sedih hanya dapat di dengar oleh kupu-kupu itu sendiri dan mau tidak mau dengan berat hati ia meninggalkan kekasihnya, terbang ke arah yang jauh dengan membawa harapan. Dalam sekejap telah tiba musim semi yang kedua, sang kupu-kupu dengan tidak sabarnya segera terbang kembali mencari kekasihnya yang lama di tinggalkannya. Namun di samping bayangan yang tak asing lagi ternyata telah berdiri seorang wanita cantik. Dalam sekilas itu sang kupu-kupu nyaris jatuh dari angkasa. Ia benar-benar tidak percaya dengan pemandangan di depan matanya sendiri. Lebih tidak percaya lagi dengan omongan yang di bicarakan banyak orang.

Orang-orang selalu menceritakan ketika hari natal, betapa parah sakit sang lelaki. Melukiskan betapa baik dan manisnya dokter wanita itu. Bahkan melukiskan betapa sudah sewajarnya percintaan mereka dan tentu saja juga melukiskan bahwa sang lelaki sudah bahagia seperti dulu kala dsb. Sang kupu-kupu diam-diam sedih. Beberapa hari berikutnya ia seringkali melihat kekasihnya sendiri membawa wanita itu ke gunung memandang matahari terbit, menghantar matahari senja di pesisir pantai. Segala yang pernah di milikinya dahulu dalam sekejap tokoh utamanya telah berganti seorang wanita lain sedangkan ia sendiri selain kadangkala bisa hinggap di atas bahunya, namun tidak dapat berbuat apa-apa.

Musim panas tahun ini sgt panjang, sang kupu-kupu setiap hari terbang rendah dengan tersiksa dan ia sudah tidak memiliki keberanian lagi untuk mendekati kekasihnya sendiri. Bisikan suara antara ia dengan wanita itu, ia dan suara tawa bahagianya sudah cukup membuat embusan napas dirinya berakhir, karenanya sebelum musim panas berakhir, sang kupu-kupu telah terbang berlalu.Bunga bersemi dan layu. Bunga layu dan bersemi lagi.Bagi seekor kupu-kupu waktu seolah-olah hanya menandakan semua ini. Musim panas pada tahun ketiga, sang kupu-kupu sudah tidak sering lagi pergi mengunjungi kekasihnya sendiri. Sang lelaki bekas kekasihnya itu mendekap perlahan bahu si wanita, mencium lembut wajah wanitanya sendiri. Sama sekali tidak punya waktu memperhatikan seekor kupu-kupu yang hancur hatinya apalagi mengingat masa lalu. Tiga tahun perjanjian Tuhan dengan sang kupu-kupu sudah akan segera berakhir dan pada saat hari yang terakhir, kekasih si kupu-kupu melaksanakan pernikahan dengan wanita itu. Dalam gereja kecil telah di penuhi orang-orang. Sang kupu-kupu secara diam-diam masuk ke dalam dan hinggap perlahan di atas pundak Tuhan.

Ia mendengarkan sang kekasih yang berada di bawah berikrar di hadapan Tuhan dengan mengatakan:" saya bersedia menikah dengannya!". Ia memandangi sang kekasih memakaikan cincin ke tangan wanita itu, kemudian memandangi mereka berciuman dengan mesranya lalu mengalirlah air mata sedih sang kupu-kupu.

Dengan pedih hati Tuhan menarik napas:"Apakah kamu menyesal?". Sang kupu-kupu mengeringkan air matanya:"Tidak" . Tuhan lalu berkata di sertai seberkas kegembiraan: "Besok kamu sudah dapat kembali menjadi dirimu sendiri". Sang kupu-kupu menggeleng-gelengkan kepalanya:"Biarkanlah aku menjadi kupu-kupu seumur hidup".


Ada beberapa kehilangan merupakan takdir.

Ada beberapa pertemuan adalaha yang tidak akan berakhir selamanya.

Mencintai seseorang tidak harus memiliki, namun memiliki seseorang maka harus baik-baik mencintainya.
Selengkapnya...

Nikmati Kopinya, Bukan Cangkirnya

Sumber: Milis cetivasi oleh sasmita, 3 November 2008

Sekelompok alumni satu universitas yang telah mapan dalam karir masing-masing berkumpul dan mendatangi professor kampus mereka yang telah tua. Percakapan segera terjadi dan mengarah pada keluhan tentang stress di pekerjaan dan kehidupan mereka.

Menawari tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur dan kembali dengan porsi besar berisi kopi dan cangkir berbagai jenis dari porselin, plastic, gelas kristal, gelas biasa, beberapa di antaranya gelas mahal dan beberapa lainnya sangat indah, dan mengatakan pada para mantan mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya.

Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan, professor itu mengatakan: "Jika kalian perhatikan, semua cangkir yang indah dan mahal telah diambil, yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan murah saja. Meskipun normal bagi kalian untuk mengingini hanya yang terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yang menjadi sumber masalah dan stress yang kalian alami."

Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak mempengaruhi kualitas kopi. Dalam banyak kasus, itu hanya lebih mahal dan dalam beberapa kasus, bahkan menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan sebenarnya adalah kopi, bukan cangkirnya, namun kalian secara sadar mengambil cangkir terbaik dan kemudian mulai memperhatikan cangkir orang lain. Sekarang perhatikan hal ini: hati kita bagai kopi, sedangkan pekerjaan, uang dan posisi adalah cangkirnya. Sering kali karena berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi yang Tuhan sediakan bagi kita.

Catatan: Kehidupan yang sesungguhnya adalah hati anda. Apakah anda merasa bahagia dan damai? Apakah anda mencintai dan dicintai oleh keluarga, saudara dan teman-teman anda? Apakah anda tidak berpikir buruk tentang orang lain dan tidak gampang marah? Apakah anda sabar, murah hati, bersukacita karena kebenaran, sopan dan tidak egois?

Hanya hati anda dan Tuhan yang tahu. Namun bila anda ingin menikmati kopi dan bukan cangkirnya, hal-hal yang tidak semarak ini harus lebih mengendalikan anda ketimbang hal-hal semarak seperti pekerjaan, uang dan posisi anda!
Selengkapnya...

Akhir Sebuah Kebohongan

Sumber: Milis cetivasi oleh Yon’s Revolta
diposting sasmita, 3 Oktober 2008

Pada sebuah malam yang menyenangkan, saya menikmati hidangan acara salah satu program televisi swasta. Sebuah film drama yang mengesankan, berjudul “Simone”. Berkisah tentang seorang sutradara bernama Viktor. Ia seorang yang idealis, tak mau membuat film hanya sekedar karena perhitungan komersial (bisnis) belaka. Tapi idealismenya itu tak sejalan dengan timnya. Viktor dianggap orang yang tak mau berkompromi, lantas ia tak disukai oleh sesama pekerja film dalam timnya. Bahkan dilecehkan dengan idealismenya itu. Kasihan sekali.

Ketika ia sedang bersemangat dan punya ide brilian tentang sebuah film, tak ada satupun bintang yang mau berperan sebagai tokoh utama. Bingung, sudah pasti. Kemudian, memutar otak, memikirkan jalan keluarnya. Ketemulah ide gila bernama kebohongan. Langkah yang fatalis memang. Dibantu oleh temannya yang bernama Hank, seorang programer komputer, ia menciptakan tokoh maya bernama “Simone” singkatan dari simulation one. Tak disangka, film meledak di pasaran, digemari publik, bahkan banyak yang tergila-gila dengan tokoh perempuan cantik bernama Simone tersebut, padahal bukan manusia beneran. Hanya hologram alias vusualisasi maya saja. Publik tertipu.

Jelas, viktor terkekeh. Seiring dengan popularitas Simone, banyak digelar wawancara eksklusif. Tentunya juga dengan akal bulus Viktor. Pada sebuah wawancara yang telah di program oleh Viktor, si gadis cantik Simone tampil memukau. Tetapi, saat mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang telah menjadikan dirinya terkenal, Simone lupa berterimakasih kepada Viktor alias Viktor sendiri lupa membuat program itu. “Kok tak ada ucapakan terimakasih untuk ayah” Begitu kata anaknya.

Atas kejadian itu ketegangan muncul, Viktor merasa bodoh. Viktor ingin melenyapkan tokoh bernama Simone itu dengan memuatnya mati. Publik percaya saja. Kasus itu terbongkar setelah pihak kepolisian yang telah curiga sebelumnya membuka peti mati Simone yang ternyata memang tak ada mayat. Publik pun gempar. Viktor kemudian mengatakan bahwa sebenarnya Simone tak ada, dia hanya program komputer. Tapi, karena kebohohongan telah sekian lama dilakukan, tak ada yang percaya kalau Simone hanyalah sebuah program komputer. Untung, ada anaknya yang kemudian membuktikan bahwa Simone memang hanyalah sebuah program komputer. Dan, publik jelas geleng-geleng kepala mensikapi fakta yang sebenarnya itu.

Film itu menarik. Setidaknya dalam pandangan penikmat film seperti saya. Selain adegan-adegan yang menegangkan, film itu juga bisa memberikan sebuah pesan tentang akhir dari sebuah kebohongan. Bohong, pada awalnya mungkin membuat kita senang atau puas ketika banyak orang yang percaya. Tetapi, ketika orang lain tahu kita bohong, apa yang terjadi..?. Citra kita jatuh, terpuruk, publik tak menghargai kita sama sekali. Bahkan ketika kelak kita jujur atas perilaku dan omongan kita, bisa jadi masih banyak yang tidak percaya karena reputasi kita memang telah hancur.

Semakin banyak berbohong, sepanjang itulah kita akan disibukkan oleh bagaimana mengarang cerita lain agar tak ada orang yang tahu, kita karang cerita untuk menutup rapat-rapat kebohongan yang telah kita lakukan. Padahal, disaat itulah sebenarnya kita menggali kubur sendiri atas sebuah keterpurukan dan hancurnya citra diri dimata publik kelak di kemudian hari.

Seperti terjadi pada seorang aktivis masjid kampus. Awalnya dikenal sebagai sosok yang bersemangat dalam aktivitas dakwah. Banyak yang salut kepadanya atas aktivitasnya itu. Tapi kemudian ketahuan bohong “memalsu” tanda tangan pada saat skripsi hanya untuk mengejar lulus cepat. Jelas, citra buruk melekat kepadanya, lantas kekaguman yang selama ini tersematkan kepadanya runtuh, berkurang drastis. Itulah akhir dari sebuah kebohongan. Tragis memang !.

Selengkapnya...